Unsplash|Russ Ward

Ketika Anda mulai mengerjakan topik penelitian baru berbau hukum, Anda harus membiasakan diri dengan apa yang sudah dilakukan. Anda melakukan ini agar Anda dapat merancang karya sendiri untuk menjadi kontribusi yang bermanfaat. Karena ini merupakan langkah awal yang sangat penting, banyak mahasiswa yang mengharuskan mahasiswanya untuk menulis literature review hukum, atau untuk mengikuti ujian pengetahuan mereka tentang legal research.

  1. Peraturan perundang-undangan wajib selaras dengan:

  1. Prinsip-prinsip keadilan

  2. Kemanfaatan

  3. Kepastian hukum


  1. Proses pemikiran ide

  1. Munculnya ide melalui pemahaman dan penelitian alam

  2. Menemukan ketidakadilan

  3. Menerapkan konsep dasar ketidakadilan dan keadilan (pertentangan makna; atau

  4. Menerapkan konsep norma/aturan atau dalam praktek hukum (kasus)


  1. Langkah merangkai ide kreatif

  1. Pikiran dalam keadaan segar

  2. Mendengarkan gagasan-gagasan baru, seperti webinar, konferensi, dan lainnya

  3. Membaca referensi utama, seperti buku, jurnal, media massa, etc.

  4. Memiliki koneksi dengan orang yang pandai menulis 

  5. Menerima masukan ide dan kritik dengan bijak


  1. Menentukan permasalahan

  1. Menentukan legal gap (ketidaksesuaian, ketidakcocokan, ketidakharmonisan) antara fakta dengan teori, antara teks dan konteks, antara das sollen dan das sein, antara kebijakan dan kenyataan

  2. Alasan terjadinya legal gap. Setelah itu, gunakan pendekatan keilmuan, ada yang salah dengan masyarakatnya atau kebijakannya, atau memang sistem yang timpang. Contoh: Perilaku korupsi di tengah pandemi, akses keadilan di masa pandemi


  1. Menentukan jawaban

  1. Menentukan fokus secara rinci dan terstruktur. Contoh: Dampak PPKM terhadap akses keadilan 

⤷ Subjek yang terkena dampak

⤷ Dampak dari aspek hukum

⤷ Metode penelitian seperti wawancara dengan narasumber/responden

  1. Menerapkan teori, seperti kajian hukum normatif, dan pendekatan hukum progresif 

  2. Gagasan baru dari analisis legal gap tersebut


  1. Perbedaan Artikel Jurnal dan Artikel Populer

Image 1. Perbedaan antara artikel Jurnal dan artikel populer



  1. Proses menulis Artikel Jurnal

  1. The Research Cycle

i) Read: Membaca (read) adalah proses yang melibatkan pengenalan kata-kata, yang mengarah pada pengembangan pemahaman. Menurut penelitian, membaca adalah proses yang menegosiasikan makna antara teks dan pembacanya.

ii) Write: Proses berbagi jawaban atas pertanyaan penelitian bersama dengan bukti yang menjadi dasar jawaban personal, sumber yang digunakan, dan alasan serta penjelasan Anda sendiri.

iii) Rinse: Menyaring kata-kata menjadi lebih relevan dengan judul dan topik, dan cocok untuk pembaca

iv) Repeat: Umumnya dengan situasi yang berbeda dan subjek yang berbeda, untuk menentukan apakah temuan dasar dari penelitian asli dapat diterapkan pada peserta dan keadaan lain.

  1. Peer-review Process

  2. Key Point in the success of Journal Article

  1. Administratif 

i) Sesuai dengan ruang lingkup jurnal 

ii) Sesuai dengan template dan panduan penulisan 

iii) Citation style sesuai dengan panduan

  1. Substansi

i) Pendahuluan 

    - Jelaskan posisi penelitian terdahulu. Review terhadap penelitian terdahulu

ii) Metode Penelitian

iii) Isi

iv) Abstrak


  1. Susunan artikel

i) Head: Judul

ii) Lead: Berisi paragraf pembuka, dimana gagasan utama penulis sajikan

iii) Body: Berisi paragraf yang mendukung gagasan utama penulis 

iv) Ending/Solution: Penutup esai yang menguatkan kembali  gagasan utama