Untuk berhasil dalam hidup dibutuhkan optimisme, ketimbang pesimisme.
Orang yang optimis melihat kesempatan di balik setiap hal, sementara orang pesimis melihat kesulitan di balik semua hal!

Gambar oleh Alexas_Fotos 


             Berbagai riset menunjukkan, orang yang optimis cenderung jauh lebih sukses daripada orang yang pesimis. Menurut penelitian Dr. Martini Seligman, Profesor dalam bidang psikologi Universitas Pennsylavia bahwa orang bias menjadi optimis dengan cara berpikir optimis. Tepatlah ungkapan yang mengatakan, “You are what you think!” (Anda akan menjadi apa yang menjadi apa yang Anda pikirkan setiap saat!)

Perhatikan 10 cara mengubah pesimisme menjadi optimism dibawah ini:

Menyadari bahwa Tuhan tidak memberikan pencobaan melebihi kekuatan kita.
            Kalau kita menyadari bahwa pencobaan (masalah) yang kita hadapi tidak pernah melebihi kekuatan kita, maka kita tidak perlu lagi pesimis. Ingat, Tuhan sudah mengukur kekuatan kita, seperti sebuah lift sudah diukur berapa beban maksimal yang bias ditanggunggnya! Pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa. Jadi tidak luar biasa dan tidak melampaui kekuatan manusia. Tuhan akan memberikan jalan keluar pada saat yang tepat.

Carilah akar permasalahan yang membuat Anda pesimis
      Cari tahu apa akar permasalahan Anda, sehingga membuat Anda pesimis. Penelitian menunjukkan bahwa dari 100 hal yang kita kuartikan, ternyata hanya 10 hal yang akan terjadi (10%). Jadi cari akar masalahnya, lalu pecahkan dengan hikmat dari Tuhan. Dengan mengetahui akar permasalahannya, Anda bisa mencari jalan untuk memecahkannya. Di dalam Tuhan tidak pernah ada jalan buntu! Berhentilah berbicara tentang besarnya gunung-gunung persoalan Anda, lalu mulailah berkata-kata tentang betapa besarnya kuasa Tuhan pada gunung gunung persoalan Anda!

Mengubah sudut pandang diri dalam melihat masalah
           Seringkali kita menjadi pesimis karena sudut pandang kita kurang tepat. Coba ubah sudut pandang Anda lebih sesuai dengan cara pandang Tuhan, maka Anda akan lebih optimis! Contoh dua orang sales sepatu dikirim ke Afrika Selatan. Sales pertama melaporkan, wah sulit sekali memasarkan sepatu, karena masyarakatnya tidak ada yang memakai sepatu. Sedangkan sales kedua melaporkan, wah ini merupakan peluang besar, karena masyarakatnya perlu memahami pentingnya sepatu. Perbedaan sudut pandang ternyata menghasilkan perbedaan hasil!.

Ambil hikmah dalam setiap kejadian dan diskusikan dengan seorang teman
              Kalau kita berpikir bahwa setiap kejadian tentu ada hikmahnya, maka kita akan lebih optimis dalam hidup ini. Catatlah baik-baik hikmah dari setiap kejadian. Kalau salah jangan diulangi lagi! Diskusikan hal itu dengan seorang sahabat, maka Anda akan melihat berbagai sudut pandang baru yang akhirnya membuat persoalan Anda tidak seberat yang Anda kira! Mintalah teman Anda memberi komentar tentang kejadian yang Anda alami. Para psikolog menganjurkan kita minimal harus memiliki seorang teman baik yang bisa diajak curhat, kalau jiwa kita ingin sehat!

Ingat kembali kenangan dan kesuksesan masa lalu untuk memotivasi diri kita
              Kita semua pasti pernah mengalami kemenangan dan kesuksesan di masa lalu. Nah, saat kita mengenang kembali saat-saat kemenangan itu, maka hal itu membangkitkan keyakinan dalam diri kita tentang betapa hebatnya diri kita. Ingatlah, kilas balik masa-masa jaya Anda dan mulailah untuk berusaha bangkit kembali.

Baca buku-buku dan dengarkan kaset yang memotivasi
             Saat pesimisme muncul, cobalah untuk membaca buku-buku yang membangkitkan semangat, maka Anda akan tergugah untuk bersikap optimis kembali! Kemudian putarlah juga kaset-kaset motivasi yang membangkitkan optimisme, pasti Anda akan segera menjadi lebih optimistis. Ingatlah, mendengarkan sabda Tuhan akan menguatkan keimanan kita, karena pengajaran yang dari Tuhan selalu positif. Pikiran kita itu seperti computer, kalau yang masuk kedalamnya positif (optimis), maka keluarnya juga positif (optimis). Tapi kalau yang masuk ke pikiran kita hal yang negative (pesimis) maka yang keluar juga pesimis! Jadi, hati-hatilah dengan yang Anda masukkan ke pikiran Anda! Sebab itu akan menentukan hidup Anda!

Bergaulah dengan orang-orang yang optimis
           Kita akan menjadi seperti teman-teman kita. Ini adalah hokum alam. Burung yang sejenis akan kumpul bersama. Jadi kalau Anda bergaul dengan orang-orang yang optimis, maka Anda akan ketularan optimis, demikian juga sebaliknya. John Maxwell pernah mengajarkan hukum yang namanya “Hukum apel busuk”: sebuah apel busuk diletakkan dalam keranjang bersama apel-apel yang segar, maka apel busuk itu akan menulari apel lain dalam keranjang itu, sehingga akhirnya menjadi busuk!

Kembali focus pada minat Anda
           Kadangkala kegagalan kecil membuat kita pesimis dengan bidang yang kita geluti. Tapi jangan menyerah. Anda harus tetap berjuang dan focus pada bidang yang Anda senangi. Orang yang berhasil adalah orang yang bekerja pada bidang yang disenanginya. Kenapa demikian? Karena kalau kita menggeluti bidang yang kita senangi, kita akan mengerjakannya dengan senang hati dan sepenuh hati! Jadi, tetaplah optimis dengan bidang yang Anda senangi, saatnya akan tiba di mana Anda akan memetik hasilnya!

Olahragalah secara teratur
          Ada pepatah lama, “mens sana in corpore sano” (di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat). Pepatah ini amat tepat. Kalau tubuh kita sehat dan bugar, kita akan lebih optimis menjalani hidup ini. Kalau sakit, bagaimana mau optimis? Olahraga bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan dapat membuang stres dalam kehidupan kita. Jadi, berolahragalah secara teratur!

Beribadalah dengan sungguh-sungguh
          Ada perbedaan yang sangat jelas antara orang yang beribadah dan yang tidak. Orang yang rajin beribadah terlihat lebih sukacita dan optimis. Mereka yakin bahwa Tuhan menyertai dan memberkati mereka! Orang yang sering berdoa gelombang otaknya sering berada pada gelombang alfa (pada saat masuk gelombang alfa kita merasakan kedamaian yang luar biasa). Hasilnya kita akan merasa lebih rileks dan optimis menjalani hidup ini!

Siapkah di antara kamu yang Karena kekuatirannya (pesimisnya) dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Tetaplah selalu bersikap optimis, dan singkirkan sikap pesimis!



Credit: Majalah KenCan